Selasa, 12 Juni 2012


JALAN KE SURGA PENUH RINTANGAN
Ketika Allah menciptakan surga dan neraka, terjadilah dialog antara Allah SWT dengan malaikat Jibril AS. Dialog itu diinformasikan dalam sebuah hadits qudsi sebagai berikut: Dari Abu Hurairah berkata...: Rasulullah SAW bersabda: ”Ketika Allah menciptakan surga dan neraka, diutuslah Jibril kepada surga, maka Allah berfirman: “Pergilah! Lihatlah kepada surga itu dan kepada apa yang telah aku sediakan untuk mereka yang ingin menuju surga itu.” Maka Jibrilpun pergi dan melihat kepada surga itu dan kepada apa yang telah Allah sediakan bagi calon penghuninya. Maka Jibrilpun kembali dan berkata “Demi keagunganMu, ya Allah, tidak akan ada seorangpun yang mendengar tentang surga itu, kecuali pasti akan memasukinya”. Maka Allah memerintahkan surga dan memenuhi jalan-jalan menuju surga itu dengan al makarih (berbagai ketidaksenangan). Maka Allah memerintahkan Jibril: “Kembali dan lihatlah apa yang telah Aku sediakan untuk calon penghuninya!” Maka Jibrilpun melihat kembali kepada surga itu, dan  berkata: “Demi keagunganMu, ya Allah, sungguh aku khawatir bahwa tidak akan ada seorangpun yang bisa memasuki surga”. Kemudian diutus Jibril ke neraka, Allah berfirman: “Pergilah, lihatlah neraka itu dan apa yang telah Aku persiapkan bagi calon penghuninya”. Maka Jibrilpun melihat kepada neraka itu, maka tiba-tiba ia melihat api neraka itu saling bertumpuk-tumpuk, kemudian ia kembali dan berkata: “Demi keagunganMu, ya Allah, tidak  akan ada seorangpun yang akan masuk neraka kalau dia mendengar tentang siksa neraka”. Lalu Allah memerintahkan neraka untuk memenuhi jalan menuju neraka itu dengan asy syahawaat, lalu Allah berfirman: “Pergilah dan lihatlah neraka itu”. Maka Jibrilpun pergi melihat, kemudian kembali dan berkata: “Demi keagunganMu, ya Allah, aku khawatir tidak ada seorangpun yang selamat dari neraka kecuali pasti akan memasukinya”. (HR Muslim)   

Secara ringkas Rasulullah SAW menyimpulkan: "Perhatikan, jalan ke surga itu dipenuhi hal-hal yang tak disukai manusia, sementara jalan ke neraka dipenuhi apa-apa yang sangat disukai manusia". Rasulullah saw bersabda pula, "Perhatikan, jalan ke surga itu penuh rintangan dan menanjak. Sedangkan jalan ke neraka itu mudah dan landai." 
Perumpamaan, sebuah kebun buah-buahan tetapi jalan ke sana dipenuhi rintangan dan dikelilingi pagar berduri, tentu tidak ada yang mau memasukinya. Seperti juga orang mau ke masjid, tetapi udara sangat dingin, tentu tidak banyak yang mau melangkahkan kakinya ke tempat ini. Namun ternyata masih ada juga orang yang mampu mengatasi segala rintangan itu, meskipun kita tahu pula seberapa banyak yang tidak mampu? 
Sementara itu jalan ke arah neraka penuh dengan segala sesuatu yang sangat disukai manusia dan enak-enak. Kalau tidak hati-hati, kita bisa terjebak pada hal-hal yang enak dan sangat disukai manusia itu. Nafsu yang diperturutkan akan mengantarkan seseorang ke neraka. Oleh karena itu, kita harus berani mengatakan "tidak" kepada nafsu agar kita selamat. Sebab, kalau tidak, kita akan hancur...   

Dalam QS An-Naazi’aat [79]:37-41 Allah SWT berfirman: “Adapun orang yang melampaui batas, dan memperturutkan kehidupan dunia, maka sesungguhnya neraka jahimlah tempat kembalinya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah sebagai tempat kembali.”   

Saat ini sangat banyak godaan duniawi, seperti: acara-acara televisi yang menyajikan tontonan dan hiburan yang menyenangkan, serta permainan lewat internet secara global yang bisa dinikmati sepanjang waktu, sehingga orang mungkin tidak melaksanakan shalat subuh karena kepayahan dengan segala kesibukannya itu. Kehidupan kita sekarang ini sangat berbeda dengan kehidupan pada masa Nabi. Bagi yang punya uang, semua dapat dilakukan dan diperoleh di mal-mal. Memang mudah mengajar orang untuk urusan duniawi, sementara untuk urusan akhirat hanya orang-orang yang mendapat hidayah yang mampu, siap dengan tantangan, mampu menghadapi dan mengatasi segala rintangan. Kita perlu berhati-hati terhadap godaan-godaan dunia yang akan melalaikan kita. Padahal Allah telah menyediakan surga yang penuh kenikmatan, yang tak pernah terlihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati manusia.    

Hadits qudsi dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Allah berfirman: "Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak tergores oleh hati manusia". 
Allah SWT sengaja memberikan kejutan-kejutan nanti di akhirat bagi hamba-hambaNya yang shalih, yang rajin beribadah baik yang wajib maupun sunnah, serta menjauhi segala laranganNya. Oleh karena itu, jangan menunda-nunda untuk taat, menjadi orang baik dan shalih. Menunda-nunda akan membuat hati menjadi kasar dan termasuk orang-orang yang fasik (tahu tapi tidak mau melaksanakan perintah, tahu larangan tapi masih melakukannya). 
Dalam QS Al Hadiid [57]:16 Allah SWT berfirman: "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik".   

Manusia memang memerlukan Allah, sementara Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji. Oleh karena itu mintalah kepada Allah rizqi dan kebahagiaan...  

Wallahu a'lam...

                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar